Sabtu, 2 Oktober 2021, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Surabaya (Ubaya) beserta Program Studi (Prodi) Magister Psikologi Sains UBAYA bantu optimalisasi potensi desa Tanjungan. Bekerja sama dengan Pemerintah Desa Tanjungan, Mojokerto, kegiatan pengabdian masyarakat untuk Pelaksana Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Tanjungan, Mojokerto ini dilaksanakan secara offline dengan memperhatikan protokol kesehatan. Acara yang diadakan di Desa Tanjungan, Mojokerto ini dihadiri oleh puluhan perwakilan ragam organisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Pengabdian Masyarakat kali ini dilakukan secara dua kelompok besar, kelompok pertama dengan skema PKM Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia, dan kelompok kedua dengan fokus Pemasaran BUMDes Waduk Tanjungan.

“Pembekalan dan pendampingan dilakukan untuk membantu BUMDes Tanjungan mengelola dan mengembangkan potensi desa,” tutur Ketua Pengabdian Masyarakat, sekaligus Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Psikologi Sains Ubaya, Dr. Frikson Christian, S.Psi., M.T., Psikolog.

“Kondisi serta problematika yang lumayan luas dan kompleks,” tambah Frikson selaku Ketua PKM. Hal ini yang membuat ia dan timnya mendesain kegiatan yang bermanfaat untuk program pengembangan desa Tanjungan. “Adanya pembekalan pengembangan organisasi dan SDM serta memperbaiki beberapa hal terkait penataan,” imbuhnya.

Frikson mengatakan kegiatan ini adalah aksi nyata dan bentuk kontribusi Prodi Magister Psikologi Sains Ubaya serta LPPM Ubaya dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Khususnya, Desa Tanjungan, sebagai salah satu contoh desa wisata yang terkena dampak pandemi.

Pada kelompok pertama, pengelola BUMDes Tanjungan mendapat topik pembekalan mengenai “PKM Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia”. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama peserta diajak untuk membuat business plan 1 terkait operasionalisasi kegiatan per divisi dengan fokus pada unit bisnis yang sudah ada saat ini. Kemudian di sesi berikutnya membuat business plan 2 yang fokus pada rencana pengembangan terkait inovasi layanan dan fasilitas.

Pada kelompok kedua, pengelola BUMDes Tanjungan mendapat topik pembekalan mengenai “Pemasaran BUMDes Waduk Tanjungan”. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak muda yang bertugas sebagai tim sosial media dari wisata waduk tanjungan. Pada sesi pertama akan membahas mengenai “Optimasi pemasaran melalui media sosial”, sementara pada sesi kedua akan membahas mengenai “Content planning dan praktek” yang berfokus pada perencanaan konten yang dapat meningkatkan paparan waduk Tanjungan di media sosial.

“Ada sharing tentang identifikasi pasar mulai dari segmenting, targeting, positioning terus sama analisis SWOT kondisi mereka bagaimana,” terang Johanes Gregorious Gozalie, S.T., M.Si., sebagai pemateri kelompok 2. Setelah konten tersebut dilanjutkan pemasaran via media sosial, dari proses pembuatan konten hingga perencanaan, dan evaluasinya. “Ya harapannya peserta bisa mendapat gambaran dan insight terkait pemetaan konten, bisa lebih terencana dan lebih rutin dalam mempublikasikan waduk tanjungan di media sosial,” imbuh Johanes.

Tim pengabdian kepada masyarakat Ubaya yang terlibat dalam pelatihan ini yaitu Dr. Frikson Christian, S.Psi., M.T., Marselius Sampe Tondok, S.S., M.Si., dan Darmawan Muttaqin, S.Psi., M.A. selaku Dosen Fakultas Psikologi Ubaya. Pelatihan ini juga dibantu oleh Utomo, S.S. selaku Manajer Administrasi Pengabdian LPPM Ubaya dan Dio, salah satu mahasiswa aktif Magister Psikologi Sains Ubaya.

“Diharapkan BUMDes Tanjungan bisa berjalan lancar dan produktif sehingga mendatangkan keuntungan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga serta seluruh desa,” ungkap Frikson. Ia pun berharap supaya masyarakat sekitar dapat mendapatkan imbas yang baik, hingga membangkitkan potensi-potensi lainnya—termasuk kuliner ataupun makanan khas desa Tanjungan, Mojokerto. (sml)

 

Tautan terkait:

https://ubaya.ac.id/2018/content/news_detail/3405/Pengabdian-Masyarakat-ke-BUMDes-Tanjungan–Upaya-Ringankan-Dampak-Pandemi.html