Universitas Surabaya (Ubaya) dan Poltek Ubaya akan membantu pengembangan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) Podo Rukun, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur untuk penguatan sumber daya manusia dan pengembangan unit usaha. Keinginan tersebut tercetus dalam kegiatan kunjungan tim Ubaya dan Poltek Ubaya ke Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk pada Kamis (23/02/2023).
BUMDesma Podo Rukun adalah salah satu dari 107 BUMDesma yang ada di Provinsi Jawa Timur. BUMDesma ini menaungi enam desa yang ada di Kecamatan Wilangan. BUMDesma ini mempunyai sejarah yang unik, yaitu telah beroperasi jauh sebelum adanya Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa dan Permen PDTT Nomor 3 Tahun 2021 tentang tentang Pendaftaran, Pendataan dan Pemeringkatan, Pembinaan dan Pengembangan, dan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Badan Usaha Milik Desa/ Badan Usaha Milik Desa Bersama. Bahkan juga BUMDesma ini telah hadir jauh sebelum adanya Permendes PDTT Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. BUMDesma Podo Rukun ini telah beroperasi sejak tahun 2003.
Dalam pertemuan tersebut hadir dari Ubaya Sekretaris LPPM Ubaya Dr. Hazrul Iswadi, S.Si., M.Si. dan Manajer Administrasi Pengabdian kepada Masyarakat LPPM Ubaya Utomo, S.S., serta dosen Poltek Ubaya Novie Prasetyaning Marhaeni, S.A.B., M.M., CPHCM. Sementara itu, dari BUMDesma Podo Rukun hadir antara lain Direktur Utama Wina Hervina NS, S.E., Sekretaris Tohar, S.Pd.I., Ketua Penasihat Junadi, S.T., dan Penasihat Harian Mulyono, S.Ag. Pertemuan difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan Wilangan melalui kehadiran Sekretaris Camat Kecamatan Wilangan Rinanto Handoyo, S.H.
Direktur Utama Wina Hervina menceritakan saat ini BUMDesma Podo Rukun mempunyai tiga unit usaha, yaitu Unit Dana Bergulir Masyarakat (DBM) untuk pinjaman berbasis kelompok, Unit Perdagangan dan Jasa Layanan, dan PT Lembaga Keuangan Masyarakat (LKM) yang telah memiliki izin usaha yang dikeluarkan OJK. Beliau menceritakan beragam upaya untuk mengembangkan unit usaha telah dilakukan. Ada yang berhasil, tapi ada juga tidak berhasil.
Salah satu kendala yang membuat belum berkembang pesatnya unit usaha di BUMDesma ini adalah karena keterbatasan sumber daya manusia. “Walaupun BUMDesma kami termasuk kategori maju, tapi jumlah dan kualitas SDM kami harus perlu ditingkatkan jika ingin mengembangkan unit usaha. Karena itu, kami berharap Ubaya dan Poltek Ubaya dapat memberikan pelatihan dan beragam bimtek untuk meningkatkan SDM BUMDesma kami,” demikian harapan Bu Wina.
“BUMDesma Podo Rukun harus bisa mengembangkan unit usaha yang beragam dan di luar zona nyaman seperti usaha simpan pinjam yang merupakan jenis usaha umum dari BUMDes atau BUMDesma. Contoh yang bisa dilakukan seperti pengembangan produk yang dikaitkan potensi pemasaran berbasis destinasi wisata unggulan di Kecamatan Wilangan,” saran Sekretaris LPPM Ubaya Dr. Hazrul. Di Kecamatan Wilangan terdapat potensi wisata unggulan yaitu wisata religi makam Syech Sulukhi yang diakui kewaliannya. Syekh Sulukhi atau Kyai Salaka memiliki nama asli Dewo Agung Pranoto Kusumo. Beliau adalah putra dari Prabu Brawijaya V, saudara dari Raden Patah Sultan Demak dan pernah berguru kepada Sunan Ampel.
Pertemuan berjalan konstruktif dengan banyak gagasan dari peserta pertemuan seperti Pak Utomo, Bu Novie, Pak Junadi, dan Pak Rinanto yang dapat ditindaklanjuti sebagai kegiatan konkrit oleh Ubaya dan Poltek Ubaya dengan BUMDesma Podo Rukun.
Sekretaris LPPM Ubaya Hazrul menyatakan bahwa kerja sama ini dapat diusulkan menjadi program MBKM, penelitian, atau pengabdian kepada masyarakat dari Ubaya atau Poltek Ubaya. Kerja sama ini akan melibatkan segenap kepakaran yang ada di Ubaya dan Poltek Ubaya. Harapannya program yang akan dijalankan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. (Hazrul Iswadi).