Surabaya – Dalam rangka membuat logo untuk branding UMKM yang berada di Dolly Saiki (DS) Point, tim pengabdian dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) pada hari Kamis, 15/12/2022, bertempat di Java Paragon Hotel, Jl. Mayjen Sungkono No.101-103, Dukuh Pakis, Surabaya.
FGD yang dilakukan tersebut bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang design logo yang memenuhi tujuan dan harapan dari para pelaku UMKM Dolly pada DS Point. Pihak-pihak yng menjadi stakeholder dari DS Point diundang pada FGD tersebut antara lain para pelaku UMKM Dolly, pihak kecamatan, pihak kelurahan, dinas terkait seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pemkot Surabaya, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Pemkot Surabaya, dan akademisi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Universitas Ciputra Surabaya, dan ITS Surabaya.
Pelaksana FGD ini berasal dari tim pengabdian dari Universitas Surabaya (Ubaya) Dr. Hazrul Iswadi sebagai ketua, Hedi Amelia Bella Cintya, M.Ds., Joshi Maharani Wibowo, M.E., Jefri Setyawan, M.A. sebagai anggota pelaksana ditambah dengan 8 orang mahasiswa antar fakultas di Universitas Surabaya. Kegiatan workshop ini adalah bagian dari hibah Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka Berbasis Kinerja Indikator Utama bagi Perguruan Tinggi Swasta tahun 2022 yang diterima oleh Ubaya dari Kemdikbudristek.
Berdasarkan topik, FGD UMKM Dolly dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama terkait dengan konsisi terkini dan harapan ke depan untuk perkembangan DS Point yang merupakan wadah untuk peningkatan kesejahteraan dari para pelaku UMKM Dolly. Sedangkan sesi dua terkait dengan branding dan logo DS Point yang diharapkan dan dapat mewakili cita-cita para pelaku UMKM Dolly. Pada setiap sesi, dilakukan proses interaksi berupa pemaparan materi untuk pemicu diskusi dan proses tanya jawab.
Gambar 2. Peserta FGD UMKM Dolly Memberikan Saran dan Pendapat
Pada FGD tersebut hadir wakil dari DKPP Pemkot Surabaya yaitu Naratama Haryo Pamungkas, S.E., wakil dari Sub Koordinator Pengembangan Destinasi Wisata Disbudporapar yaitu Annisa Zaraswati, wakil dari Kelurahan Putat Jaya yaitu Lurah Bryan Ibnu Maskuwaih, S.TP. dan LPMK Kelurahan Putat Jaya Sukarno. Wakil dari LPPM Universitas Ciputra adalah Nugraha Pratama Adhi, S T., M.HP., sedangkan dari ITS Surabaya adalah Tectona Radike, S.T. dari Prodi Disain Produk dari ITS yang telah mengerjakan totem Dolly yang dipajang di ujung Gang Dolly. Tak lupa beberapa pelaku UMKM Dolly yang telah menjual produk UMKM dari Gang Dolly.
Gambar 3. Suasana FGD UMKM Dolly
Para peserta menyumbangkan saran, pendapat, harapan, dan cita-cita terhadap DS Point dan akan diwujudkan oleh tim pengabdian dosen dan mahasiswa Ubaya menjadi logo DS Point. Beberapa pendapat yang menarik dari para peserta antara lain:
- Para pelaku UMKM berharap DS Point mampu untuk naik kelas menjadi tempat display produk UMKM Dolly yang diminati dan ramai dikunjungi oleh pelangan.
- Para stakeholder berharap DS Point mampu menjadi penggerak peningkatan kesejahteraan pera pelaku UMKM dengan banyaknya pemasaran produk UMKM Dolly melalui DS Point.
- Akses, fasilitas, tampilan, dan produk yang ada di DS Point semuanya diharapkan berkualitas tapi terjangkau oleh masyarakat sehingga laku dan menarik minat.
- DS Point juga diharapkan dapat menjadi tempat ekosistem yang bagus bagi dunia usaha UMKM Dolly Saiki. Dari DS Point dapat muncul pelatihan pemasaran, kredit pemasaran, dan beragam kegiatan terkait bisnis UMKM Dolly.
Tim dosen dan mahasiswa Ubaya sangat bersyukur dengan adanya FGD ini karena mendapatkan banyak pendapat dan saran yang aktual sehingga memberikan arah yang baik dalam proses branding UMKM Dolly, terutama dengan design logo DS Point yang dapay diciptakan. Langkah selanjutnya sesudah FGD ini adalah proses penciptaan logo dan kemudian sosialisasi ke semua stake holder DS Pint. (Hz)